Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang, jasa atau manufaktur dalam setiap usahanya atau pada saat akan melakukan transaksi pasti akan mencatat semua aktivitas tersebut. Catatan tersebut dibuat untuk mempermudah mendapatkan informasi mengenai aktivitas usaha yang terjadi pada perusahaan dan juga dapat mencegah sesuatu yang tidak diinginkan oleh perusahana seperti penyelewengan jasa, penggelapan barang dagang dan lainnya. Pada dasarnya metode pencatatan dalam akuntansi terbagi menjadi dua yaitu pencatatan dengan metode berbasis Kas dan pencatatan dengan metode berbasis Akrual seperti dibawah ini.
Pencatatan dengan Metode Basis Kas
Metode berbasis Kas adalah salah satu konsep pencatatan dalam akuntansi yang penting dengan
menggunakan teknik ini pencatat transaksi atau suatu aktivitas usaha dalam perusahaan akan benar benar dicatat kedalam pencatatan akuntansi jika uang
sudah benar benar diterima atau dibayarkan.
Metode ini didasarkan pada dua hal
yaitu pengakuan pendapatan disaat benar benar telah memperoleh sejumlah uang dan yang kedua adalah pengakuan biaya pada saat perusahaan benar benar mengeluarkan
sejumlah uang.
1. Pengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan pada metode basis kas dilakukan pada saat perusahaan telah menerima pembayaran secara langsung sehingga dalam pengakuan pendapatan metode basic kas tidak adanya pencatatan piutang usaha atau jasa karena dibayarkan secara langsung atau kontan sehingga tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih.
2. Pengakuan Biaya
Contoh:
Pada 1 januari 2015 pt x membayar sewa gedung sebesar 20 juta untuk dua
bulan sewa.
Untuk pencatatan ditulis
Beban sewa : 20 juta
Kas : 20 juta
Prinsip pencatatan cash basis dengan prinsip bahwa setiap transaksi
dicatatkan berdasarkan sejumlah nominal yang di terima.
Pencatatan dengan Metode Basis Akrual
Metode berbasis akrual adalah salah satu konsep pencatatan dalam akuntansi yang penting dengan menggunakan teknik
mencatat ini transaksi akan dicatat pada saat sedang terjadi walaupun uang belum benar benar
diterima atau dibayarkan. Akrual basic digunakan untuk mengukur aset, kewajiban
dan equitas dana.
Metode ini didasarkan pada dua hal yaitu pengakuan pendapatan disaat transaksi sedang terjadi tanpa harus menerima uang secara langsung dan pengakuan biaya pada saat biaya tersebut dipakai atau digunakan meskipun perusahaan belum mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar biaya tersebut
1. Pengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapat pada metode akrual basis akan dicatat pada pencatatan akuntansi saat perusahaan memiliki hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan usahanya sehingga dalam pengakuan pendapatan metode akrual basis tertapat piutang jasa atau usaha karena pendapatan yang telah dicatatkan pada pencatatan akuntansi tetapi belum menerima pembayaran pendapatan sehingga terjadi estimasi piutang tak tertagih.
Pengakuan Biaya pada metode akrual basis dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi sehingga pada pencatatan akuntansi pengakuan biaya akan ditulis ketika kewajiban membayar sudah terjadi meskipun belum dibayarkan.
Contoh :
Pada 1 januari 2015 pt x membayar sewa gedung sebesar 20 juta untuk dua
bulan sewa.
Untuk pencatatannya ditulis
Sewa di bayar dimuka : 20 juta
Kas : 20 juta
Jurnal pada akrual basic memperlihatkan pembayaran yang dilakukan
terhadap sewa gedung tersebut dengan nilai
20 juta tidak dikategorikan sebagai beban yang terjadi. Pengeluaran itu
dianggap masih bagian dari harta perusahaan.
Demikian sedikit pembahasan mengenai metode pencatatan dalam akuntansi. Terimakasih telah berkunjung dan membaca diblog saya. Semoga informasi diatas memberikan manfaat dan menambah ilmu pengetahuan. Terimakasih.
Sumber :
Sujarweni,W. 2016. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : Pustaka Baru
Press
AMALIA, D. (2018, 1 17). Metode Pencatatan
Akuntansi yang Perlu Anda Ketahui. Diambil kembali dari jurnal.id:
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-metode-pencatatan-akuntansi-yangperlu-anda-ketahui/
No comments:
Post a Comment